Kamis, 06 April 2017

[VIDEO TERBARU] Belum Dibuka, Sidang Paripurna DPD Sudah Ricuh



JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat paripurna Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang digelar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (3/4/2017), diwarnai kericuhan.


Innalillahi !!! Akhirnya Yana zain Dimakamkan Secara Islami!!! Benarkah


Rapat belum dimulai, suasana sudah memanas. Kejadian dimulai saat Anggota DPD asal Maluku Utara, Basri Salama mengajukan interupsi.

Menurut dia, seharusnya ada penyerahan penanggungjawab sidang dari pimpinan DPD kepada pimpinan sementara yang dibahas dalam Panitia Musyawarah (Panmus).

MEMANG JAMAN EDAN!!! Ketika Jokowi Lebih Memilih Remaja Plagiat Ketimbang Bocah Penemu Listrik asal Aceh


Sebab, masa jabatan dua pimpinan sidang, yakni Farouk Muhammad dan GKR Hemas dianggap sudah berakhir jika mengikuti tatib masa jabatan 2,5 tahun.

(baca: Salah Ketik Putusan MA yang Berujung Ribut di Internal DPD)

Adapun Ketua DPD Mohammad Saleh tak hadir dalam paripurna karena tengah dirawat di Rumah Sakit.


TRAGIS!!! Nilai UN Jelek Gadis Belia INi di marahi Ibunya, Lalu Gantung Diri Di Kamar Mandi


"Kalau tidak melakukan penjadwalan kembali terhadap penyerahan pimpinan sidang kepada pimpinan sidang sementara. maka Pukul 12.00 WIB terjadi kekosongan (pimpinan). Kalau tidak ditaati maka seluruh proses dari produk hukum akan jadi ilegal," kata Basri.

Kemudian muncul Anggota DPD asal Jawa Timur Ahmad Nawardi yang mengatakan bahwa Panmus mengamanatkan pimpinan sementara untuk memimpin rapat.

Hal itu dibantah Farouk. (baca: Ketua Pansus Tatib DPD: Tak Perlu Pemilihan Pimpinan Baru)

Nawardi yang maju ke meja pimpinan sidang sempar adu mulut dengan Farouk.


Selain Diminum, Ini 24 Manfaat Mengerikan Coca-cola, Aki Mobil pun Lancar NO 1 bikin Kamu Gak NYangka


"Kami di sini diamanatkan oleh rapat paripurna kemarin," kata Farouk.

Nawardi mengambil alih pengeras suara di podium sambil membawa secarik kertas berisi kesimpulan rapat panmus beberapa waktu lalu.

(baca: Terlalu Sering Debat soal Kursi Pimpinan, DPD Dinilai Memprihatinkan)

Di sela Nawardi membacakan hasil panmus tersebut, muncul senator lain yang tak terima Nawardi mengambil alih podium.

Advertisment
Namun, ia kemudian diseret oleh senator lain dan suasana menjadi rusuh. Sejumlah anggota ikut maju ke depan. Keamanan pun dipanggil.

"Pengamanan! Pengamanan!" ujar salah satu peserta sidang dari meja rapat.

"Pimpinan ambil alih!" ujar suara lain.

Suasana menjadi ricuh. Sejumlah personel Pengaman Dalam (Pamdal) maju ke depan ruang sidang untuk ikut mengamankan.


Suara kemudian bersahut-sahutan lewat pengeras suara di meja rapat. Di tengah-tengah kerusuhan, sempat terdengar suara adzan yang mengalun dari pengeras suara.

Suara adzan tersebut dilanjutkan dengan baca-bacaan istigfar. Belakangan, suara nyanyian Indonesia Raya ikut mengalun di tengah-tengah kerusuhan.

"Jangan nyanyi. Menghina Indonesia Raya kalau rusuh," tutur GKR Hemas.

"Paripurna buka dulu lah. Dipimpin siapa terserah, tapi buka dulu. Pimpinan sementara enggak bisa otomatis," sahut anggota lainnya.

INI DIA Tulisan Lengkap GILANG KS, Terkait Tulisan AFI Bahwa Islam Itu Adalah Warisan, Ini Dia Jurus Gilang



Kerusuhan berlangsung sekitar 30 menit. Hingga rapat dibuka, suara-suara interupsi terus diajukan.

Termasuk saat pimpinan DPD menunjuk Sekretaris Jenderal DPD untuk membacakan hasil panmus putusan MA.

Hingga Pukul 15.05 WIB, rapat masih diwarnai sahutan-sahutan interupsi.


"Kalau tidak bisa dilanjutkan kami skors," ucap Hemas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar